magazine
2024.10.18

Mahkamah Agung Jerman Menolak Klaim Fotografer dalam Gugatan Hak Cipta Wallpaper | Release #346

2024-10-german-wallpaper-copyright-lawsuit-cover-image

Cover photo by 🐈かえで🍁

Mahkamah Agung Jerman menolak gugatan fotografer Stefan Böhme terkait hak cipta wallpaper yang didesain berdasarkan foto.

Kasus ini dimulai ketika seorang wanita memotret apartemennya untuk iklan sewa, dan wallpaper yang didasarkan pada foto Böhme terlihat dalam foto tersebut. Böhme mengklaim bahwa foto wallpaper tersebut melanggar hak cipta dan hak moralnya, namun akhirnya Mahkamah Agung menolak klaim tersebut.

Interpretasi Hak Cipta dan 'Persetujuan Tersirat'

Dalam putusannya, Mahkamah Agung Jerman menyatakan bahwa foto yang dibeli sebagai wallpaper mencakup 'persetujuan tersirat' tertentu, dan penggunaan serta pengambilan gambar sebagai bagian dari interior adalah hal yang dapat diprediksi.

2024-10-german-wallpaper-copyright-lawsuit-image-4

 Photo by DragonOne

Keputusan ini menunjukkan bahwa dalam situasi di mana penggunaan produk dapat diprediksi pada saat penjualan, klaim hak cipta memiliki batasan. Khususnya untuk wallpaper yang digunakan sebagai bagian dari desain interior, penggunaan oleh pihak ketiga dalam foto tidak dianggap sebagai pelanggaran hak cipta jika dalam batas yang dapat diprediksi.

Dampak Putusan dan Prospek Masa Depan

Putusan ini dapat dianggap sebagai langkah penting dalam penanganan karya berhak cipta yang digunakan dalam interior. Ini menunjukkan bahwa ketika pencipta menawarkan karya mereka sebagai wallpaper atau desain furnitur, kemungkinan besar akan dianggap dalam 'batas yang dapat diterima' jika muncul dalam foto atau video.

2024-10-german-wallpaper-copyright-lawsuit-image-8

Photo by daphoto

Seiring dengan pengetatan perlindungan hak cipta, ada kebutuhan untuk interpretasi yang fleksibel sesuai dengan cara penggunaan produk. Perhatian akan tertuju pada apakah keputusan serupa akan muncul di negara lain di masa depan.