magazine
2024.10.20

Ilmu Otak dalam Fotografi: Menciptakan Emosi dan Cerita dari Efek Visual | Knowledge #134

2024-10-brain-science-visual-effect-cover-image

Cover photo by meg

Fotografi bukan hanya karya seni visual, tetapi juga alat komunikasi yang kuat yang bekerja langsung pada otak penonton. Kreator dapat melakukan "peretasan visual" yang membuat penonton bereaksi secara tidak sadar dengan menggunakan komposisi, cahaya, dan warna. Otak memproses informasi visual dalam beberapa lapisan, yang pada akhirnya menghasilkan emosi, cerita, dan simbolisme.

Kali ini, kami menjelaskan secara bertahap bagaimana otak menangkap dan bereaksi terhadap foto, mengungkapkan betapa mendalamnya seni visual ini.

Menarik Perhatian dengan "Attention Layer"

Ketika melihat foto, mata pertama kali bereaksi terhadap kecerahan, kontras, dan gerakan. Elemen-elemen ini diproses dalam "Attention Layer", menarik perhatian penonton secara instan.

Informasi visual diproses awal di retina, kemudian melewati LGN (nukleus genikulatum lateral) dan dikirim ke V1 (korteks visual primer). Pada tahap ini, otak mengatur informasi visual secara kasar dan menyoroti bagian penting. Selain itu, bagian otak yang disebut SC (kolikulus superior) yang dikenal sebagai "otak reptil" mengatur gerakan refleks yang menarik perhatian terhadap perubahan cahaya dan gerakan.

2024-10-brain-science-visual-effect-image-4

Photo by Yukihiro

Untuk memanfaatkan "Attention Layer" secara efektif, penting untuk menempatkan kontras dan kecerahan dengan cermat dalam foto dan menggabungkan elemen bergerak.

Memberikan Struktur dengan "Organization Layer"

Selanjutnya, otak mulai memproses informasi visual pada tingkat yang lebih tinggi. Di sinilah "Organization Layer" berperan.

Di V2 (korteks visual sekunder), bentuk, kontur, simetri, dan gerakan dianalisis, dan melalui Dorsal Stream (jalur dorsal), hubungan spasial dan kedalaman ditangkap. Ini adalah tahap di mana aturan komposisi seperti garis panduan, aturan sepertiga, dan rasio emas digunakan dalam foto. Kurva dan pembingkaian yang secara alami memandu pandangan, serta penempatan yang memperhatikan kedalaman, merangsang pengenalan spasial otak dan memberikan struktur pada keseluruhan foto.

2024-10-brain-science-visual-effect-image-8

Photo by Tsubasa Mfg

Penempatan subjek yang memberikan kesan diagonal atau kedalaman memberikan makna spasial bagi otak penonton, membuat foto terasa lebih tiga dimensi.

Menyentuh Emosi dengan "Emotion Layer"

Dalam "Emotion Layer", penting untuk melihat bagaimana foto mempengaruhi emosi penonton. Pada tahap ini, informasi visual memicu reaksi emosional berdasarkan pengalaman masa lalu atau latar belakang budaya. Misalnya, cahaya lembut dan warna hangat menciptakan suasana tenang dan nyaman, sedangkan cahaya kuat dan warna dingin menciptakan ketegangan dan drama.

2024-10-brain-science-visual-effect-image-12

Photo by meg

Selain penggunaan warna dan cahaya, tekstur juga mempengaruhi emosi. Latar belakang bertekstur kasar dapat menimbulkan kecemasan atau ketegangan, sedangkan subjek bertekstur halus memberikan ketenangan dan stabilitas. Otak menggunakan informasi ini untuk memicu reaksi emosional, memungkinkan penonton untuk lebih berempati dengan foto.

Menganyam Cerita dengan "Narrative Layer"

Foto tidak hanya membangkitkan emosi, tetapi juga memungkinkan otak penonton merasakan cerita atau makna di baliknya melalui "Narrative Layer".

Pada tahap ini, otak membangun hubungan dan cerita antara elemen-elemen dalam foto berdasarkan petunjuk visual. Penempatan orang, arah pandangan, dan ruang antara subjek adalah petunjuk penting bagi otak untuk memahami cerita. Elemen latar belakang dan penempatan benda kecil juga melengkapi cerita, memberikan konsistensi pada keseluruhan foto.

2024-10-brain-science-visual-effect-image-16

Photo by yslab

Otak secara instan menilai bagaimana sebuah adegan visual berkembang atau peristiwa apa yang diisyaratkan, secara alami merasakan cerita yang tersembunyi dalam foto.

Menjelajahi Simbolisme dengan "Symbolism Layer"

Foto memberikan kesan mendalam kepada penonton karena simbol dan simbolisme yang terkandung di dalamnya memainkan peran besar dalam "Symbolism Layer".

Otak menafsirkan elemen visual bukan hanya sebagai objek, tetapi sebagai konsep abstrak atau simbol. Pohon dapat melambangkan kehidupan atau pertumbuhan, sedangkan langit dapat melambangkan kebebasan atau harapan. Pada tahap ini, makna simbolis diberikan pada objek atau warna dalam foto berdasarkan latar belakang budaya atau pengalaman pribadi.

2024-10-brain-science-visual-effect-image-20

Photo by yuriwochi

Selain itu, penggunaan elemen kontras seperti cahaya dan bayangan, muda dan tua, dapat menyampaikan tema atau pesan abstrak. Otak menafsirkan simbol-simbol ini, berusaha memahami makna atau pesan yang lebih dalam yang terkandung dalam foto.