Seiring dengan evolusi cepat AI, kenyamanan yang ditawarkannya melimpah dalam kehidupan sehari-hari kita. Namun, kita sering kali bertanya-tanya apakah konten yang dihasilkan oleh AI adalah foto nyata atau gambar yang dihasilkan.
Dalam konteks ini, pengenalan label 'Made with AI' dari Meta tampaknya dapat mengurangi kekhawatiran kita dan memperdalam pemahaman kita tentang konten AI.
Pengenalan Label 'Made with AI'
Seiring dengan kemajuan teknologi AI, konten yang dihasilkan oleh AI semakin meningkat. Meta mengumumkan bahwa mulai bulan depan, video, gambar, dan suara yang dihasilkan oleh AI akan diberi label 'Made with AI'.
Konten ini akan diterapkan pada platform di bawah naungan Meta seperti Facebook, Instagram, dan Threads, dengan tujuan untuk menjelaskan asal konten kepada pengguna.
Penentuan Keaslian Konten Melalui C2PA
Upaya untuk meningkatkan keandalan dan transparansi tidak hanya terbatas pada Meta. Microsoft, Intel, Adobe, ARM, BBC, Truepic, dan lainnya mendirikan C2PA untuk merekam asal dan keaslian konten digital. Spesifikasi teknis yang dirumuskan oleh aliansi ini akan menjadi dasar untuk menjamin keandalan konten.
YouTube dan OpenAI's DALL-E mewajibkan kreator untuk mengungkapkan saat memposting konten AI yang dihasilkan. Khususnya pada DALL-E, sejak Februari tahun ini, gambar yang dihasilkan telah menyertakan metadata C2PA. Ini memudahkan konsumen untuk memahami bagaimana konten dibuat.
Pendekatan AI yang Berbeda oleh Platform
Upaya untuk meningkatkan keandalan konten AI masih berada pada tahap awal. Ada banyak tantangan yang harus diatasi, seperti penanganan konten yang tidak diberi label dan peningkatan algoritma. Dengan mengatasi tantangan ini, pengelolaan dan pengendalian konten AI dapat lebih ditingkatkan.
Di X, sikap resmi mengenai konten AI belum terungkap. Kebijakan platform ini dapat memicu gelombang perpindahan pengguna. Seiring dengan kemajuan era digital, respons platform akan sangat mempengaruhi keandalan konten.