magazine
2024.09.04

Showa? Heisei Retro? Teori Gambar di Balik Budaya Retro | Knowledge #18

2024-01-heisei-and-showa-retro-cover-image

Konsep retro menangkap citra budaya yang melampaui zaman. Ketidakjelasan konsep tersebut adalah daya tarik retro itu sendiri.

Foto retro, dengan daya tariknya yang pudar, membawa kita ke dunia masa lalu. Foto-foto yang menangkap era Showa dan Heisei tidak hanya membuktikan hari-hari yang baik di masa lalu tetapi juga menawarkan nostalgia dan kesegaran kepada generasi muda. Selain itu, memperindah masa lalu dan menafsirkan kembali estetika yang terlupakan untuk menciptakan budaya baru.

Dalam Knowledge kali ini, kami akan menggali alasan mengapa foto retro dicintai banyak orang.

Foto Showa, Pemandangan Heisei

Konsep yang disebut Retro Showa mencerminkan era modernisasi cepat dan perubahan budaya. Foto hitam putih atau sepia yang menampilkan papan nama retro atau kedai kopi kuno adalah bukti berharga dari daya tarik Showa.

2024-01-heisei-and-showa-retro-image-5

Image by miho

Di sisi lain, Retro Heisei menangkap arus revolusi digital dan tren budaya yang kembali menyoroti benda dan peristiwa. Foto berwarna cerah dan gambar digital awal menggambarkan kebaruan dan transformasi Heisei. Perubahan cakrawala kota, perkembangan budaya anak muda, serta perpaduan teknologi dan mode mencerminkan karakteristik era tersebut.

2024-01-heisei-and-showa-retro-image-7

Image by Shimakou

Makna Memisahkan Citra Dua Era

Era Showa dan Heisei masing-masing memiliki karakteristik budaya yang unik, namun keduanya bercampur dalam aliran sejarah yang berkesinambungan. Budaya analog era Showa dan budaya internet era Heisei melampaui zaman dan memberikan pengaruh. Misalnya, kamera film menjadi arus utama di era Showa, sementara teknologi digital berkembang pesat di era Heisei. Kedua era berkontribusi pada budaya fotografi, tetapi kamera film dan kamera digital masih digunakan hingga kini. Oleh karena itu, garis batas era tidak jelas, dan pemisahan budaya Showa dan Heisei mungkin sulit jika mempertimbangkan kesinambungan aliran zaman dan budaya.

2024-01-heisei-and-showa-retro-image-10

Image by morissy

Oleh karena itu, memisahkan dua era hanyalah untuk kemudahan dan hanya salah satu pendekatan untuk memahami budaya retro. Elemen budaya mengalir melampaui zaman, sehingga maknanya bersifat relatif dan tidak ada batasan yang ketat.

Citra Showa dan Heisei

Citra Showa dapat digambarkan dengan kedai kopi atau pusat perbelanjaan yang tampak berisik dalam foto, serta rumah tradisional Jepang. Elemen yang mewakili antik termasuk dalam retro Showa. Di sisi lain, citra Heisei tidak dapat dibatasi pada satu subjek, mungkin lebih merupakan perasaan emosional atau 'chill' yang dingin. Dengan transisi dari analog ke digital dan munculnya hal-hal baru, citra yang menyampaikan suasana menikmati waktu dengan santai lebih dekat dengan retro Heisei.

2024-01-heisei-and-showa-retro-image-14

Image by みわ

Citra yang Menyampaikan Era dengan Akurat

Retro Showa dan Retro Heisei hanya menunjukkan aspek tertentu dari suatu era dan tidak mewakili keseluruhan era tersebut. Citra hanya menyampaikan era secara parsial dan berfungsi sebagai alat untuk membangkitkan kesadaran budaya dan emosi bersama. Pada akhirnya, tren retro adalah rekonstruksi citra masa lalu dan tidak harus historis akurat.

2024-01-heisei-and-showa-retro-image-17

Image by Oliver Bin

Menikmati Ketidakjelasan Kata Retro

Kesimpulannya, retro adalah kumpulan citra budaya yang mencerminkan perubahan setiap era, dan ketidakjelasannya menciptakan daya tarik unik retro. Citra Showa dan Heisei merangsang imajinasi kita terhadap masa lalu dan sekaligus menawarkan perspektif baru terhadap masa kini. Retro berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan sejarah dan masa kini, memungkinkan kita untuk melihat kembali masa lalu, menambahkan interpretasi pada masa kini, dan menghembuskan kehidupan baru ke dalam budaya masa depan.

2024-01-heisei-and-showa-retro-image-20

Image by the Oji brown

cover image by Hideki