
Cover photo by fubuki
Kamera telah mencatat sejarah panjang seiring dengan evolusi teknologi menangkap cahaya. Berawal dari prinsip lubang jarum pada zaman kuno hingga smartphone modern, banyak penemuan dan perbaikan telah terakumulasi.
Kali ini, kita akan meninjau kembali sejarah kamera dan menelusuri evolusinya melalui penemuan yang melambangkan setiap era.

Era Awal: Dimulainya Rekaman Cahaya dan Bayangan
Sejarah kamera dimulai dengan perangkat yang disebut "camera obscura". Mekanisme ini memproyeksikan cahaya melalui lubang kecil ke dalam ruang gelap untuk menampilkan pemandangan luar, dan sudah dikenal sejak abad ke-5 SM.
Namun, teknologi untuk "merekam" ini baru muncul pada abad ke-19. Pada tahun 1827, Joseph Nicéphore Niépce dari Prancis berhasil mengambil foto pertama di dunia menggunakan aspal yang peka cahaya. Selanjutnya, daguerreotype dan calotype Talbot yang dapat diperbanyak menjadi dasar popularisasi teknologi fotografi.
Awal Era Film: Fotografi Menjadi Budaya Populer
Dari akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, teknologi fotografi berkembang pesat. Khususnya, roll film yang diperkenalkan oleh Eastman Kodak pada tahun 1889 mempromosikan penyebaran kamera yang ringan dan mudah digunakan.
Selain itu, kamera Leica yang diperkenalkan pada tahun 1925 menggunakan film 35mm, menggabungkan portabilitas dan kualitas gambar. Inovasi ini membuat fotografi menyebar sebagai hobi di kalangan masyarakat umum, bukan hanya di kalangan profesional. Lebih jauh lagi, film berwarna yang muncul pada tahun 1930-an meningkatkan kemampuan ekspresif fotografi secara signifikan.

Revolusi Digital dan Masa Kini: Semua Orang Menjadi Kreator
Gelombang digitalisasi yang dimulai pada tahun 1980-an mengubah cara kerja kamera secara mendasar. Kamera digital pertama kali dikembangkan pada tahun 1975, dan mulai menyebar pada tahun 1990-an, menetapkan gaya baru yang tidak menggunakan film.

Memasuki abad ke-21, dengan munculnya smartphone, kamera menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Baru-baru ini, kamera film kembali mendapat perhatian di kalangan anak muda, menunjukkan bahwa budaya fotografi terus berkembang dalam keragaman.