magazine
2024.09.06

Menjaga Keandalan Gambar: Fujifilm Mengadopsi Sertifikasi C2PA | Release #166

2024-05-fujifilm-c2pa-cover-image

cover image by tamu1500

Standar Baru Keandalan: Apa itu C2PA?

Fujifilm mengumumkan partisipasinya dalam (Content Authenticity Initiative) mengikuti langkah Canon, Nikon, Leica, dan Sony, serta mengadopsi dukungan pada kamera seri X dan GFX. 

adalah organisasi standar teknologi terbuka yang didirikan oleh , bertujuan untuk mengembangkan standar teknologi terbuka guna membuktikan asal dan riwayat (provenance) konten digital, terutama foto. Baru-baru ini, cakupannya telah diperluas untuk mengidentifikasi konten yang dihasilkan AI.

adalah komunitas global perusahaan media dan teknologi, termasuk produsen kamera, yang mempromosikan adopsi standar industri terbuka yang disebut kredensial konten.

Alasan Fujifilm Bergabung dengan C2PA

Fujifilm mengumumkan partisipasinya dalam Content Authenticity Initiative saat peluncuran "GFX 100S II", dengan memperkenalkan fitur sertifikasi pada kamera dengan lensa yang dapat diganti.

"Dalam beberapa tahun terakhir, membuktikan keandalan konten online seperti foto dan video telah menjadi tujuan global yang penting. Untuk lebih memajukan upaya ini dan memastikan aktivitas kreatif dan bisnis terus berkembang, Fujifilm bergabung dengan C2PA dan CAI," kata perusahaan tersebut.

Selanjutnya, "Fujifilm, melalui kolaborasi dengan dan , mendukung pengembangan sistem yang menyediakan informasi berharga seperti asal dan catatan pada file digital untuk memverifikasi asal konten digital secara online. Akhirnya, kami bertujuan untuk menerapkan solusi sertifikasi ini pada jajaran seri GFX dan X."

2024-05-fujifilm-c2pa-image-7

Image by 素人カメラマン

Strategi Implementasi Melalui Pembaruan Firmware

Fujifilm mengumumkan akan memperluas dukungan melalui pembaruan firmware jika diperlukan, meskipun waktu pembaruan tersebut belum ditentukan.

Fujifilm mengadopsi strategi memperbarui kamera yang ada melalui firmware, yang merupakan metode yang sama dengan Sony. Sementara itu, Leica mengambil strategi merilis kamera mandiri yang mendukung melalui perangkat keras.

Menurut , kedua metode tersebut efektif dan tidak memiliki keunggulan khusus. Pembaruan melalui firmware memiliki keuntungan memperbarui kamera yang ada dengan teknologi terbaru. Di sisi lain, metode melalui perangkat keras memungkinkan pengenalan ke pasar lebih cepat. Saat ini, sangat sedikit kamera yang benar-benar mendukung , tetapi banyak produsen kamera berjanji untuk menambahkannya di masa depan.

Di masa depan, diharapkan dukungan akan diadopsi secara menyeluruh oleh produsen kamera, membuktikan asal foto dan video, serta mencegah penyebaran informasi yang salah. Dengan demikian, keandalan konten digital akan meningkat, dan aturan yang memungkinkan fokus kreatif dengan aman akan dibentuk.